Sabtu, Juli 13, 2013

Perkembangan Antibiotik dan Peranannya bagi Ilmu Pengetahuan

Sumber: vonny-world.blogspot.com
Sumber gambar: vonny-world.blogspot.com
Sejak dulu hingga sekarang penemuan antibiotik masih terus berkembang. Sekarang jumlah antibiotik yang telah ditemukan sudah lebih dari 10.00 senyawa bahan alam yang dihasilkan mikroba.
Antibiotik, pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mikrobiologi dari Inggris, yaitu Alexander Fleming (1928). Jenis antibiotik yang dimaksud adalah penisilin. Penisilin merupakan metabolit sekunder yaitu senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroba, terutama berasal dari jamur Penicillum yang efektif melawan cukup banyak penyakit serius (penyebab infeksi), seperti sipilis dan infeksi Staphyloccus.
Penisilin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri (gram positif). Perkembangan berarti berikutnya yaitu ditemukan struktur kimiawi penisilin oleh Dorothy Crowfoot Hodgkin. Dengan penemuan tersebut, penisilin dapat dibuat secara sintetik, artinya dibuat secara kimiawi oleh manusia. Untuk produksi massal, sebuah tim dari Oxford yang dipimpin oleh Howard Walter Florey berhasil menemukan metodenya. Sejak ditemukan penisilin, sekitar tahun 1944 hingga 1972 rata-rata harapan hidup manusia yang semula rendah menjadi tinggi.
Seiring dengan waktu, bakteri semakin resisten dengan penisilin. Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha mencari turunan penisilin ataupun jenis antibiotik yang baru. Pada tahun 1940-an, ditemukan antibiotik komplek, yaitu tyrothricin oleh Dubos. Organisme yang memroduksi antibiotik tersebut adalah bakteri tanah Baccilus brevis. Kemudian, bersama dengan Waksman dan Woodruff, Dubos menemukan aktinomisin yang diperoleh dari biakan Aktinomisetes.
Pada tahun 1944, Selman Waksman berhasil menemukan antibiotik baru dari Streptomyces (anggota Aktinomisetes), yaitu streptomisin. Kegunaan dari antibiotik tersebut adalah sebagai anti tuberkulosis.
Berikut beberapa penemuan antibiotik pada tahun berikutnya, yaitu ditemukan basitrasin yang diperoleh dari Bacillus, khloramfenikol dari Streptomyces venezuelae, polimiksin dari Bacillus polymyxa (1947), khlortetrasiklin dari S. aureofaciens (1948), neomisin dari S. fradiae (1949), oksitetrasiklin (1950) dan eritromisin (1952) dari Streptomyces. Dari Streptomyces, diketemukan pula kanamisin oleh Umezawa dan koleganya (1957).
Antibiotik adalah suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (meliputi golongan bakteri, Aktinomisetes, Fungi, dan beberapa mikroba lainnya) atau dihasilkan secara sintetik yang mana memiliki kemampuan untuk menekan atau menghentikan suatu proses biokimia dalam mikroorganisme lainnya (khususnya bakteri). Antibiotik tidak memiliki efek melawan virus, jamur, atau benalu. Antibiotik hanya efektif dalam menangani infeksi akibat bakteri. Efektivitas antibiotik dalam mereaksi infeksi bakteri bervariasi. Beberapa antibiotik ada yang benar-benar  dapat menghentikan proses biokimia ataupun membunuh bakteri, ada pula yang hanya bersifat menekan atau mencegah pertumbuhan bakteri.
Penemuan antibiotik menambah khasanah keilmuan. Penemuan-penemuan yang telah ada dapat digunakan sebagai acuan untuk studi biokimia dan biologi molekuler sehingga dapat mengembangkan efektifitas antibiotik yang sudah ada atau menemukan antibiotik baru. Dari organisme pemroduksi antibiotik dapat dipelajari beberapa proses di antaranya, proses replikasi DNA, transkripsi, translasi, dan sintesis dinding sel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, berikan tanggapan Anda akan tulisan/gambar di blog ini untuk perbaikan yang lebih sempurna. Thank's