Rabu, Maret 13, 2013

DunIa BaKterI

Struktur Tubuh dan Ciri-ciri Bakteri
Sumber: desa-informasi.blogspot.com
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu (uniseluler) bersifat prokarion, karena inti tidak berdinding, berkembang biak dengan membelah diri. Pada lingkungan yang sesuai bakteri dapat berbiak tiap 20 menit.
Bagian tubuh bakteri umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu dinding sel, protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, dan endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti flagel, kapsul, dan pilus.

Bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.Rata-rata berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjang hingga 10 mikron (1 mikron = 10-3).
2.Dapat hidup di berbagai lingkungan, misalnya di tubuh organisme, di tanah, di air tawar, maupun air laut.
3.Dinding selnya tersusun atas polisakarida yang berikatan dengan protein, membentuk peptidoglikan atau asam muramik. Dari dalam selnya ada yang mengeluarkan lendir, membungkus dinding sel hingga membentuk kapsul. Bakteri berbentuk kapsul biasanya merupakan bakteri patogen.
4.Bakteri ada yang memiliki flagella (cambuk) yang digunakan untuk bergerak. Namun, adapula bakteri tanpa flagel yang dapat bergerak.
5.Jika kondisi lingkungan buruk, beberapa bakteri membentuk spora. Karena spora berada dalam sel, maka disebut endospora. Endospora berdinding tebal sehingga tahan terhadap panas dan lingkungan yang buruk.

Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembangbiak dengan mudah. Hal ini dapat tercermin dari keberadaannya yang di semua lingkungan dalam jumlah yang sangat banyak berikut cara perkembangbiakkan bakteri.
1.Aseksual, yaitu dengan pembelahan biner, dari satu sel menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya.
2.Seksual, yaitu dengan konjugasi, yaitu dua sel saling melekat, timbul saluran konjugasi, kemudian isi sel dari satu bakteri (jantan) berpindah ke sel bakteri lain (betina) sehingga terjadi peleburan (rekombinan) DNA dan sitoplasma.

Klasifikasi Bakteri
1.Berdasarkan cara memperoleh makanan
  Berdasarkan cara memperoleh makan, bakteri dibedakan manjadi bakteri heterotrof dan autotrof.
a.Bakteri heterotrof, yang hidup secara saprofit atau parasit
b.Bakteri autotrof (berklorofil), yakni yang hidup secara fotoautotrof, yang menggunakan energi cahaya untuk menyusun zat organik dan yang hidup secara kemoautotrof, yang menggunakan energi kimia untuk menyusun zat organik.
2.Berdasarkan kebutuhan oksigen 
  Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibedakan menjadi dua macam, yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob.
a.Bakteri aerob, yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dari udara untuk pernapasannya. Contohnya, Nitrosomonas, Nitrobacter. Bakteri yang hanya dapat hidup di lingkungan tanpa oksigen dan akan terancam jika ada oksigen disebut bakteri anaerob obigat. Adapun b akteri yang dapat hidup di lingkungan aerob maupun anaerob disebut bakteri anaerob fakultatif.
b.Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas untuk pernapasannya. Contohnya, bakteri asam susu, bakteri Clostridium tetani penyebab tetanus.
3.Berdasarkan bentuk tubuhnya
  Bakteri mempunyai bentuk bermacam-macam sel-sel bakteri dapat berbentuk bulat, batang, koma, atau spiral.
a.Bulat (coccus), misalnya Nesseria gonorhoeae, Diplococcus pneumonie.
b.Batang (bacillus), misalnya Salmonella typhi, Bacillus anthracis.
c.Koma (vibrio), misalnya Vibrio cholerae.
d.Spiral (spirillum), misalnya Treponema pallidum.
4.Berdasarkan jumlah dan letak flagella
  Flagella adalah struktur tambahan alat pada beberapa bakteri berupa bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak. Jumlah dan letak flagella pada bakteri berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, bakteri dibedakan sebagai berikut.
a.Atrik, bakteri tidak berflagel, misalnya Escherichia coli.
b.Monotrik, terdapat satu flagella pada salah satu ujung bakteri, misalnya Vibrio cholerae.
c.Amfitrik, terdapat flagella satu ataupun banyak pada kedua ujung bakteri, misalnya Pseudomonas aeruginosa.
d.Lofotrik, terdapat banyak flagella pada salah satu ujung bakteri, misalnya Rhodospirillum rubrum.
e.Peritrik, terdapat banyak flagella di seluruh tubuh bakteri, misalnya Salmonella thyposa.
5.Berdasarkan sifatnya terhadap pengecatan gram (dapatnya menyerap zat warna gentian violet)
  Penguatan gram memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
a.Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang jika diwarnai dengan gentian violet tampak berwarna violet, misal Clostridium sp dan Bacillus sp.
b.Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang jika diberi warna tetap tidak berwarna.

Peranan Bakteri dalam Kehidupan
Bakteri ada yang menguntungkan, namun ada pula yang bersifat merugikan. Bakteri yang menguntungkan biasanya dimanfaatkan dalam kegiatan industri atau dalam proses pengubahan suatu zat. Bakteri yang merugikan adalah bakteri yang dapat membusukkan atau yang hidup parasit baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
a.Rhyzobium → bersimbiosis dengan bintil akar untuk dapat mengikat nitrogen bebas
a.Salmonela typosa → penyebab tifus

b. Nitrosococccus dan Nitrosomonas → membentuk nitrat dan nitrit dalam tanah
b. Treponema pallidum → penyebab sifilis (kecing darah)
c.Strepsococcus griceus dan Streptomisin → menghasilkan antibiotika
c.Diplococcus pneumoniae → penyebab radang paru-paru
d.Escherichia coli → membusukkan sisa makanan dalam kolon
d.Shygella pneumoniae → penyebab radang paru-paru
e.Azotobacter dan Clostridium → mengikat nitrogen bebas
e.Mycobacterium leprae → penyebab penyakit leprae
f.Clostridium acetobutylium dan Lactobacillus bulgaricus → penghasil aseton dan butanol
f.Bacillus antracis → penyebab penyakit antraks pada hewan ternak
g.Bacillus polymixa penghasil polimiksin
g.Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera
h.Bacillus brevis penghasil gramisidin digunakan untuk melawan bakteri gram-positif
h.Shygella disentri → penyebab penyakit disentri
i.Acetobacter xylinum → digunakan dalam pembuatan nata de coco
i. Neisseireia gonorrhoeae → penyebab penyakit gonorhoe (kencing nanah)
Untuk mengatasi berbagai aktivitas bakteri yang dapat merugikan, perlu di lakukan tindakan yang tepat. Tindakah tersebut dapat berupa tindakan pencegahan (preventif) maupun tindakan pengobatan. Tindakan pencegahan (preventif) dapat dilakukan dengan vaksinasi, sterilisasi, dan pasteurisasi, dan pengawetan bahan makanan.

2 komentar:

  1. Postingan mu sangat menarik bagi saya dan orang lain gan.. Selain itu juga sangat informative dan tentunya bermanfaat buat para pembaca. Thanks for sharing :)

    BalasHapus

Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, berikan tanggapan Anda akan tulisan/gambar di blog ini untuk perbaikan yang lebih sempurna. Thank's