Satuan Makhluk Hidup
Satuan makhluk hidup berdasarkan tingkat organisasinya makhluk hidup dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan bosfer.
Satuan makhluk hidup berdasarkan tingkat organisasinya makhluk hidup dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan bosfer.
Individu
Individu adalah satuan makhluk hidup
tunggal yang dapat hidup secara fisiologis. Individu merupakan satuan
fungsional yang terkecil penyusun
ekosistem.
Contoh:
Seekor sapi, seekor burung, seekor kupu-kupu, dan seorang
anak laki-laki.
Populasi
Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup
sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Makhluk hidup dikatakan sejenis
apabila mereka:
- memiliki persamaan morfologi, anotomi, dan fisiologi;
- mampu melakukan perkawinan yang menghasilkan keturunan yang fertil, (keturunan yang mampu berkembang biak secara kawin)
- menempati daerah (habitat) yang sama.
Contoh:
Sekelompok tanaman jagung di sawah, sekelompok ikan di
kolam, sekelompok rusa di padang rumput, dan sekelompok anak di halaman rumah.
Jumlah individu makhluk hidup sejenis
per satuan luas tempat yang dihuni pada waktu tertentu disebut dengan kepadatan
populasi. Tingkat kepadatan populasi di suatu tempat dengan tempat lain
tidaklah sama, karena jumlah organismenya pun berbeda. Rumus untuk menghitung
kepadatan populasi dapat ditulis sebagai berikut.
Kepadatan populasi dapat berubah
sewaktu-waktu. Perubahan ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut.
a. Adanya individu yang datang, yaitu karena
kelahiran (natalitas) atau imigrasi.
b. Adanya individu yang pergi, yaitu karena
kematian (mortalitas) atau emigrasi.
Natalitas dan imigrasi akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan imigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan dan tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu mencolok. Pertumbuhan dan penurunan populasi akan mencolok jika ada gangguan drastis dari lingkungannya, misal karena adanya bencana alam dan serangan hama/penyakit.
Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari
populasi-populasi yang berbeda dan hidup bersama di suatu tempat atau daerah
tertentu. Tempat di mana makhluk hidup berada disebut habitat.
Contoh
Populasi kera, populasi burung merak,
populasi semut, dan populasi banteng yang hidup bersama di hutan.
Ditinjau dari tempat hidupnya, suatu komunitas dapat dibedakan sebagai berikut.
- Komunitas akuatik, yaitu apabila organisme yang menyusun komunitas itu hidup di perairan, seperti laut, sungai, danau, dan kolam,
- Komunitas terestrial, yaitu apabila organisme yang menyusun komunitas itu hidup di daratan, seperti padang pasir, padang rumput, dan sebagainya.
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem kesatuan
yang terbentuk antara komunitas organisme hidup dan lingkungan fisik
sekitarnya. Ekosistem yang terbesar di dunia disebut biosfer.
Contoh
Ekosistem hutan, ekosistem sungai, dan
ekosistem sawah.
Bioma dan Biosfer
Ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena
perbedaan letak geografis dan astronomis disebut bioma. Di bumi terdapat enam
bioma utama, yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga,
dan tundra. Masing-masing bioma memiliki sifat yang khas yang dipengaruhi oleh
kondisi komponen-komponen abiotiknya. Adapun yang dimaksud biosfer adalah
keseluruhan ekosistem/bioma yang membentuk rangkaian kehidupan di muka bumi.
Komponen-komponen
Penyusun Ekosistem
Ekosistem terdiri atas dua komponen, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang
terdiri atas makhluk hidup, terdiri atas tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroorganisme. Adapun komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup,
terdiri atas tanah, air, udara, cahaya matahari, topografi, dan iklim. Interaksi
antara komponen biotik dan komponen abiotik akan mengakibatkan ekosistem
menjadi tumbuh, berkembang, dan mengalami perubahan.
Komponen biotik
Komponen biotik, dalam rantai makanan
berfungsi sebagai produsen, konsumen, dan pengurai.
a. Produsen, merupakan kelompok organisme yang
dapat membuat makanan sendiri. Kelompok organisme ini dikenal juga dengan
sebutan organisme autotrof. Organisme yang dapat membuat makanan sendiri
disebut juga dengan organisme autotrof. Adapun organisme yang berperan sebagai
produsen adalah tumbuhan hijau, ganggang, dan lumut. Karena, mereka mampu
memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan zat makanan melalui proses
fotosintesis. Berikut gambaran reaksi kimia proses fotosintesis.
b. Konsumen, merupakan kelompok organisme yang
tidak dapat membuat makanan sendiri, melainkan bergantung pada organisme lain.
Kelompok organisme ini dikenal juga dengan sebutan organisme heterotrof.
Organisme tersebut adalah semua tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, hewan, dan
manusia. Ketiganya dapat memperoleh makanan dari makhluk hidup yang lainnya,
yaitu tumbuhan dan hewan.
Berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi, konsumen dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
- Herbivora, organisme pemakan tumbuhan. Contohnya kerbau, sapi, kambing, kelinci, dan zebra.
- Karnivora, organisme pemakan hewan (herbivora). Contohnya macam, singa, harimau, kucing, dan elang.
- Omnivora, organisme pemakan segala jenis makanan, baik tumbuhan maupun hewan. Contohnya ayam dan itik.
c. Detritivor, merupakan kelompok organisme yang memakan jaringan tumbuhan dan hewan yang melapuk (detritus). Jenis organisme yang termasuk detritivor adalah luwing, rayap, cacing tanah, siput, teripang, dan organisme heterotrof lainnya. Organisme ini sangat membantu dalam penghancuran secara mekanik sampah organik sebelum mengalami proses penguraian secara kimia.
d. Pengurai (dekomposer), merupakan kelompok makhluk hidup yang menguraikan senyawa organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa anorganik yang lebih sederhana. Jenis mikroorganisme yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit.
- Bakteri, hidup subur pada tempat yang lembap dan basah. Bakteri akan menghasilkan enzim untuk menghancurkan makanan agar sel-sel tubuh dapat menyerapnya.
- Jamur saprofit, merupakan jamur yang tumbuh di permukaan kayu. Dengan hifanya, jamur akan menyerap makanan.
2. Komponen abiotik
a. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup organisme yang
mengandung komposisi tertentu. Tanah juga mengandung air dan udara yang mengisi
pori-pori tanah. Bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, tanah berperan sebagai
tempat tumbuh dan hidup, tempat melakukan aktivitas kehidupan, tempat
berlindung, serta sumber nutrisi. Keadaan tanah akan menentukan jenis tumbuhan
yang dapat hidup dan jenis-jenis tumbuhan akan menentukan jenis-jenis hewan
yang dapat hidup.
b. Air
Air diperlukan tumbuhan, hewan, dan manusia
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya, tergantung pada kemampuannya
menghemat penggunaan air. Air berperan sebagai pelarut zat-zat dalam tubuh,
sistem pengangkut, dan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia di dalam
tubuh. Selain itu, air juga berperan sebagai tempat hidup organisme perairan.
Keberadaan air akan memengaruhi jenis makhluk hidup yang dapat hidup pada suatu
ekosistem.
c. Udara
Udara sangat dibutuhkan makhluk hidup, di
mana oksigen dibutuhkan untuk bernapas dan karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan
untuk fotosintesis. Kondisi udara dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut:
cahaya matahari, kelembapan, dan angin.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi
utama bagi kehidupan. Cahaya matahari dibutuhkan tumbuhan hijau untuk proses
fotosintesis, kemudian hasil fotosintesisnya digunakan oleh hewan dan manusia
sebagai sumber makanan. Selain itu, juga memengaruhi suhu bumi sehingga menjadi
sesuai untuk kehidupan berbagai makhluk hidup. Jumlah cahaya akan memengaruhi
bentuk kehidupan suatu daerah.
e. Topografi
Topografi adalah letak suatu tempat
dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut atau dipandang dari garis
bujur dan garis lintang. Perbedaan topografi dapat menyebabkan jatuhnya cahaya
matahari menjadi berbeda. Kemudian, akan mengakibatkan suhu, kelembapan, kadar
oksigen, dan tekanan udara juga berbeda. Semakin tinggi suatu tempat, tekanan
udara dan kadar oksigen akan semakin berkurang. Hal ini akan berpengaruh
terhadap distribusi atau persebaran makhluk hidup.
f. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di
suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama, terbentuk oleh interaksi berbagai
komponen abiotik seperti kelembapan udara, suhu, curah hujan, cahaya matahari,
dan lain sebagainya. Iklim memiliki hubungan yang erat dengan distribusi
komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah.
g. Suhu
Setiap makhluk hidup membutuhkan suhu
tertentu yang sesuai untuk melakukan aktivitas hidupnya dengan optimum. Suhu
tertentu yang sesuai untuk melakukan aktivitas hidup dengan optimum tersebut
dinamakan suhu optimum. Perubahan suhu lingkungan, akan sangat berpengaruh
terhadap kehidupan makhluk hidup. Hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan saja yang dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik.
Interaksi
dalam Ekosistem
1. Interaksi antarkomponen biotik
Dalam ekosistem, interaksi yang terjadi
sering saling memengaruhi satu dengan yang lainnya. Interaksi organisme dapat
berakibat menguntungkan ataupun merugikan bagi organisme itu sendiri. Berikut
beberapa jenis interaksi yang terjadi antarkomponen biotik.
a. Komensalisme
Komensalisme merupakan interaksi yang
menguntungkan satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contohnya adalah:
1) Tumbuhan anggrek yang tumbuh pada tanaman
inang.
2) Tumbuhan paku yang tumbuh pada tanaman inang.
3) Ikan remora yang mengambil makanan dari
sisa-sisa makanan ikan hiu.
4) Ikan badut yang berlindung dan mengambil
sisa-sisa makanan anemon laut.
b. Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk interaksi yang
saling menguntungkan. Contoh umum mutualisme adalah:
1) Penyerbukan yang dilakukan oleh serangga.
2) Bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil
akar kacang-kacangan.
3) Burung jalak yang memakan kutu pada tubuh
kerbau.
4) Escherichia coli yang hidup di usus
manusia.
5) Semut yang memakan cairan manis dari kutu buah.
6) Burung kolibri yang mendapatkan makanan dari
bunga.
7) Alga dan Paramecium bursaria.
c. Parasitisme
Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan yang lain.
Contohnya adalah:
1) Tumbuhan tali putri pada tumbuhan beluntas
(Plucea indica).
2) Benalu yang hidup pada inangnya.
3) Jamur Epydermophyton sp yang menyerang bagian
kulit manusia.
4) Plasmodium dengan manusia.
5) Taenia saginata dengan sapi.
6) Kutu yang hidup pada kulit hewan.
7) Nyamuk dan kutu yang mengisap darah manusia.
d. Alelopati
Alelopati
merupakan bentuk interaksi antarorganisme yang mana keberadaan satu organisme
dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan organisme lainnya melalui
pelepasan toksin atau racun. Contohnya adalah tumbuhan pinus menyekresi zat
yang menyebabkan pH tanah menjadi turun (terlalu asam) dan tidak sesuai untuk
pertumbuhan tanaman jenis lainnya.
e. Predasi
Predasi merupakan bentuk interaksi
antarorganisme yang mana satu organisme memakan organisme lainnya. Predasi
tidak terbatas antarhewan, tetapi juga antara hewan dengan tumbuhan. Contohnya
adalah interaksi antara singa dengan zebra, kucing dengan tikus, kuda dengan
rumput, dan harimau dengan kijang.
f. Kompetisi
Kompetisi merupakan bentuk interaksi yang
terjadi akibat adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas, berupa
makanan, pasangan hidup, tempat tinggal, dan wilayah kekuasaan. Contohnya
adalah kompetisi antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput di ladang
pengembalaan, kompetisi antartumbuhan melalui akarnya untuk memperoleh air dan
nutrisi.
2. Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam
ekosistem sangat memengaruhi komponen abiotik, sedangkan keadaan komponen
abiotik ditunjang komponen biotik. Oleh karena itu terjadi hubungan saling
ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik. Hubungan
antarkomponen biotik dapat dicontohkan sebagai berikut: tumbuhan dapat hidup
baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan
tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam-garam mineral. Begitu pula
sebaliknya, tumbuhan yang ada di hutan memengaruhi keberadaan air, sehingga
mata air dapat bertahan dan tanah dapat tetap subur. Tanpa tumbuhan, air tidak
dapat tertahankan, akibatnya tanah menjadi tandus ataupun berpotensi
menyebabkan tanah longsor. Komponen abiotik yang tidak tergantung
dengan komponen biotik, di antaranya adalah sinar matahari, gaya grafitasi
bumi, dan tekanan udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, berikan tanggapan Anda akan tulisan/gambar di blog ini untuk perbaikan yang lebih sempurna. Thank's