Sabtu, September 08, 2012

Makna Belajar

Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu. Oleh karena itu, hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, di mana di dalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan dan perkembangan globalisasi. Dengan belajar seseorang akan sigap menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Belajar merupakan suatu proses perubahan sikap dan perilaku yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. 
*   Definisi Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut merupakan perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
Berikut beberapa definisi belajar menurut beberapa ahli. 
  1. Ahmadi A, belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia.
  2. Ernest H. Hilgard, belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu.
  3. Cronbach, belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu menggunakan pancaindranya.
  4. Nasution, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
  5. Noehi Nasution, belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal.
  6. Oemar H., belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
  7. Snelbecker, belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks di mana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal
  8. Whiterington, belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan keterampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap.
  9. Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap.
*   Teori Belajar
Berikut beberapa teori kaitannya dengan belajar.
1. Teori behaviorisme
Teori behaviorisme menyatakan, bahwa belajar itu hanya dilihat dari jasmaninya saja dan mengabaikan aspek mentalnya. Teori ini cocok untuk perolehan kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan, spontanitas, dan sebagainya; seperti dalam mata pelajaran mengetik, komputer dan lain sebagainya yang memang memerlukan kecepatan berpikir.
2. Teori kognitivisme
Teori kognitivisme menyatakan, bahwa belajar yang dilakukan individu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku.
3. Teori kontruktivisme
Teori konstruktivisme menyatakan, bahwa suatu pengetahuan (hasil belajar) didapatkan oleh anak dari pengkontruksian sendiri pengetahuannya sedikit demi sedikit.
4. Teori humanisme
Teori humanisme menyatakan, bahwa belajar dapat dimulai dengan tujuan untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu, individu akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Teori ini mementingkan nilai kerja sama dan saling membantu yang diaplikasikan dalam pembelajaran dan akhirnya dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Teori ini mengungkapkan pula bahwa guru hanya sebagai fasilitator saja.
5. Teori Gestalt
Teori Gestalt menyatakan, bahwa belajar dengan keseluruhan itu lebih bermakna dibandingkan dengan belajar parsial atau sebagian.
*   Faktor-faktor Penghambat Belajar
Setiap proses, termasuk proses belajar akan menghadapi berbagai bentuk hambatan. Hambatan-hambatan tersebut dapat berasal dari dalam diri individu (internal) maupun dari luar individu (eksternal).
1.      Faktor internal
a. Keadaan fisiologis, berhubungan dengan kesehatan badan dan pancaindra. Keadaan fisiologis yang lemah akan membuat siswa tidak bergairah untuk belajar. Selain itu, hal ini juga dapat mengganggu konsentrasi siswa sehingga sulit untuk menangkap atau menyelesaikan studinya. Untuk itu, siswa perlu memerhatikan pola makan, pola tidur, dan pola olahraga.
b. Keadaan psikologis, meliputi:
1) Inteligensi
Faktor inteligensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar siswa. Dengan taraf inteligensi yang tinggi, maka kemampuan belajar siswa pun akan tinggi. Begitu pula sebaliknya, taraf inteligensi rendah, maka kemampuan belajar siswa pun rendah. Menurut Gardner, dalam teori Multiple inteligensi, inteligensi memiliki tujuh dimensi, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.
2) Sikap
Bersikap positif pada semua bidang studi, diri sendiri, maupun lingkungan akan lebih membantu siswa untuk dapat belajar dengan nyaman. Berbeda halnya dengan bersikap negatif (psimis, pasif, kurang percaya diri, rendah diri, tertekan, takut, cemas), maka proses belajar pun akan terhambat dan siswa tidak akan dapat belajar dengan nyaman. 
3) Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan pendorong siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
2.      Faktor eksternal
a. Lingkungan keluarga, meliputi ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, dan perhatian orang tua. Keadaan sosial ekonomi yang memadai, pendidikan orang tua yang lebih tinggi, serta perhatian orang tua yang lebih tentang pendidikan akan memacu siswa untuk belajar dan berprestasi dalam belajar. Namun, jika ada salah satu yang tidak mendukung, maka proses belajar siswa pun akan terhambat.
b.Lingkungan sekolah, meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru dan siswa, serta kurikulum dan metode mengajar.  Jika kesemuanya memadai dan berkualitas baik, maka akan membantu kelancaran proses belajar siswa di sekolah. Namun, tidak jika keadaannya sebaliknya.
c.Lingkungan masyarakat, meliputi sosial budaya masyarakat dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Lingkungan masyarakat yang mendukung (masyarakat yang berpendidikan dan bermoral baik) akan memotivasi siswa untuk terus belajar.
*   Belajar Efektif dan Efisien
Untuk meraih keberhasilan dalam belajar diperlukan cara belajar yang efektif dan efisien. Di antaranya dengan menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar, mengembangkan jiwa kompetitif yang sehat dan menumbuhkan rasa percaya diri atas kemampuan yang dimiliki untuk memperkaya banyak membaca.
1. Menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar.
Produktif atau tidaknya aktivitas seseorang sangat tergantung pada unsur perasaan dalam melaksanakan    aktivitas    tersebut. Oleh    karena    itu,    siswa harus memperhitungkan dan memperhatikan unsur perasaan untuk mewujudkan harapan-harapan.  Segala sesuatu yang dilakukan dengan  rasa gembira (senang   hati),   tentunya   akan   menghasilkan   sesuatu   yang   lebih   baik. Kekecewaan atau unsur tertekan bersifat melembekkan atau melemahkan dan menghasilkan sesuatu yang mengecewakan atau ketidakpuasan. Oleh karena itu, suasana gembira harus senantiasa terpelihara dapat belajar dengan baik dan memunculkan gagasan-gagasan yang brilian. Begitu juga terangsang mengaktualisasikan diri sepenuhnya dalam mencapai harapan-harapan yang dicita-citakan.
2. Mengembangkan jiwa kompetitif
Untuk memacu dorongan berprestasi yang baik perlu dikembangkan suasana kompetetif yang sehat dan konstruktif diarahkan menjadi diri sendiri. Selain itu, diperlukan pula kesadaran diri akan potensi potensi yang dimiliki untuk siap dikembangkan. Kemauan atau hasrat harus dibangkitkan, agar individu senantiasa merasa tertantang untuk ingin tahu segala-galanya dan ingin selalu menonjol lebih dari yang lainnya.
Orang yang dapat bertahan hidup, memiliki tempat, dan   memegang  peranan   penting  di   tengah-tengah   masyarakat, hanyalah  orang-orang yang memiliki  kecakapan yang brilian  dan  tahu mempergunakan, menempatkan kelebihannya tersebut. Bagi mereka yang tidak dapat mendayagunakan kemampuan secara optimal akan tersisih atau terpinggirkan dan hanya menjadi kelompok marginal. Hidup ini merupakan kompetisi, hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan peluang secara optimal yang berhasil mendapatkan tempat utama. Perlu diperhatikan pula, bahwa setiap orang memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk berkembang mengaktualisasikan diri dan yang berhasil adalah yang benar-benar menyadari potensi yang dimilikinya dan mampu mengimplementasikan kemampuannya tersebut pada proses kemajuan dirinya.
3. Mengembangkan rasa percaya diri
Sumber energi yang membangkitkan dorongan berprestasi dari dalam diri adalah rasa percaya diri. Oleh karena itu, sangat perlu ditumbuhkan atau dibangkitkan keyakinan terhadap kemampuan diri individu untuk dapat mempelajari berbuat atau melakukan sesuatu. Keyakinan dalam hati akan membuat diri berusaha keras dan mencari cara untuk mewujudkan keyakinannya itu dengan banyak membaca sehingga wawasan pengetahuannya luas.

Kesimpulan
  1. Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
  2. Terdapat berbagai macam teori yang mengkaji tentang apa itu belajar, di antaranya yaitu:teori Gestal, teori humanisme, teori kontruktivisme,teori kognitivisme, dan teori behaviorisme
  3. Faktor penghambat belajar dapat berasal dari internal individu maupun dari lingkungan.
  4. Untuk meraih keberhasilan dalam belajar diperlukan cara belajar yang efektif dan efisien.
Sumber bacaan:


2 komentar:

  1. wahh.. nice share gan.. tapi kurang dengan picnya gan... coba kalo ada.. lebih menarik lagi gan

    BalasHapus
  2. maksudnya pic apa ya? is'it pictures? boleh dech... ntar a tambahin. thanks y commentnya

    BalasHapus

Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, berikan tanggapan Anda akan tulisan/gambar di blog ini untuk perbaikan yang lebih sempurna. Thank's