Kamis, Oktober 18, 2012

Sistem Gerak pada Manusia


·      Sistem Rangka (Skelet)

Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot. Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif. Dapat disebut demikian karena rangka hanya dapat digerakkan oleh otot. Rangka pada manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu tengkorak, badan, dan anggota gerak.
 Rangka memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:
1. memberikan bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh,
2.   melindungi alat-alat tubuh yang lunak,
3.   alat gerak pasif,
4.   tempat melekatnya otot,
5.   tempat pembentukan sumsum.
Rangka merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Tulang berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi:
1.   tulang panjang (pipa),
2.   tulang pendek,
3.   tulang pipih, 
4.   tulang yang berbentuk tidak beraturan.
Berdasarkan komponen penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.

·      Persendian atau Artikulasi
Sendi merupakan penghubung antara tulang yang satu dengan tulang lainnya. Tulang-tulang yang membentuk persendian tetap berada di tempatnya karena diikat oleh jaringan ikat sendi (ligamen). Ligamen memungkinkan terjadinya gerakan dan dapat membatasi gerakan. Secara fungsional sendi dapat dibedakan sebagai berikut.
1.   Sendi mati (sinartrosis), persendian yang tidak dapat digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contohnya persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
2.   Sendi kaku (amfiartrosis), persendian yang memungkinkan sedikit gerak. Contohnya persendian antara tulang rusuk dan tulang dada, persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki.
3 Sendi gerak (diartrosis), persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih  bebas. Sendi gerak dibedakan menjadi lima macam sebagai berikut.
a.   Sendi peluru, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Contohnya persendian antara tulang gelang panggul dengan tulang paha, antara gelang bahu dengan tulang lengan atas.
b.  Sendi engsel, persendian yang memungkinkan pergerakan ke satu arah seperti gerakan pintu dan jendela. Contohnya persendian pada siku dan lutut.
c.  Sendi putar, persendian di mana tulang yang satu berputar mengitari tulang lainnya. Contohnya persendian antara tulang pengumpil dan tulang hasta, antara tulang betis dan tulang kering.
d.  Sendi geser, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contohnya persendian pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.
e.  Sendi pelana, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah misalnya ke depan ke belakang atau ke kiri kanan. Contohnya persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
·      Sistem Otot
Otot memegang peranan penting di dalam sistem gerak. Fungsi otot adalah untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Oleh karena itu, otot disebut sebagai alat gerak aktif. Berdasarkan atas sel-sel penyusunnya, otot dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Otot polos
Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh manusia seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
2. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnya otot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak dan gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.
3. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak.
·      Kelainan dan Penyakit pada Sistem Gerak
1. Osteoatritis, penyakit penurunan fungsi tulang, khususnya pada bagian sendi karena mengalami keausan.
2.  Osteoporosis, kekeroposan pada tulang yang disebabkan oleh kekurangan kalsium.
3. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
4.  Kelainan pada tulang karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.
5.  Kelainan tulang karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor. Kekurangan zat-zat tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada proses pembentukan sel-sel tulang.
6.   Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
a.   Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak tidak lurus.
b.   Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu membengkok ke belakang.
c.   Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.
7. Reumatoid artritis, gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada membran sinovial.
8.  Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi.
9.  Stiff , yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan.
10.Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
11.Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, berikan tanggapan Anda akan tulisan/gambar di blog ini untuk perbaikan yang lebih sempurna. Thank's