·
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan terjadi hanya pada bagian
tertentu saja. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik
tumbuh) yang terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Pertumbuhan
pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder.
1. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi
akibat aktivitas jaringan meristem primer yang terdapat di ujung batang dan
ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang.
2. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang
disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder yang terdapat di jaringan
kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Pembelahan sel jariangn kambium ke arah dalam akan membentuk xilem atau kayu
dan pembentukan ke luar akan membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas
tersebut diameter batang dan akar bertambah besar.
Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor
dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah gen dan
hormon, sedangkan yang merupakan faktor luar adalah makanan, air dan mineral,
suhu, kelembapan, dan cahaya.
1. Gen dan hormon
Gen selain bertanggung jawab dalam pewarisan
sifat melalui perkembangbiakan juga berperan penting sebagai pembawa kode untuk
membentuk protein, enzim, dan hormon, yang berperan penting dalam mengatur
metabolisme untuk pertumbuhan. Gen akan diturunkan oleh induk dan akan
berpengaruh pada ukuran dan bentuk tubuh tanaman.
Hormon atau zat pengatur tumbuh pada tanaman dikenal
dengan istilah fitohormon, berfungsi merangsang pertumbuhan, pembelahan, dan
pemanjangan sel ataupun menghambat pertumbuhan. Hormon yang merangsang
pertumbuhan tanaman adalah auksin, giberelin, sitokinin, etilen, asam
traumalin, dan kalin, sedangkan hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman
adalah asam absitat.
a. Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan
bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b. Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan
tunas.
c. Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang
perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih
cepat.
d. Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat
penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e. Asam absisat,
berperan dalam proses perontokan daun.
2. Zat makanan
Zat makanan berperan sebagai pembangun tubuh dan
sumber energi. Zat makanan yang berperan penting dalam pertumbuhan adalah
protein.
3. Air
Air sangat berperan penting
sebagai bahan pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk hidup. Pada
tumbuhan, kekurangan air akan meningkatkan sintesis absisin, yaitu hormon yang
dapat menghambat pertumbuhan.
4. Suhu
Pada tumbuhan, perubahan suhu
dapat memengaruhi pertumbuhan, reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
akan menghambat proses tersebut. Suhu optimal untuk pertumbuhan tumbuhan
adalah 10-38oC. Umumnya tumbuhan tidak dapat tumbuh di bawah suhu 0oC
dan di atas 45oC.
5. Kelembapan
Pada tumbuhan, udara yang lembap
dapat mencegah proses penguapan air, sehingga penyerapan air dan garam mineral
dari dalam tanah semakin sedikit. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan
meningkat sehingga penyerapan air dan garam mineral terlarut pun semakin
banyak. Keadaan seperti ini akan memacu pertumbuhan.
6. Cahaya
Cahaya diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Klorofil dibentuk
dari hasil fotosintesis dan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan. Tumbuhan
yang tidak terkena cahaya tidak akan mampu menghasilkan klorofil, akibatnya
daun menjadi pucat. Namun, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan
rusak.
7. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara.
·
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di
seluruh bagian tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari
proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
fase embrionik dan fasepascaembrionik.
1.Fase embrionik, adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau
menetas. Pertumbuhan dan perkembangan zigot mengahami
beberapa tahapan, yaitu:
a. Pembelahan zigot secara mitosis.
Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti
bola padat yang disebut morula. Pembelahan berlanjut hingga terbentuk rongga di
bagian dalam yang disebut blastosoel. Bentukan seperti ini disebut blastula.
b. Gastrulasi (pembentukan usus)
Selama
proses gastrulasi terjadi pembelahan sel-sel dan terbentuk tiga lapisan, yaitu
ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
c. Organogenesis (pembentukan organ)
Organogeneis merupakan proses pembentukan
berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ yang terbentuk dari
ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm,
berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
2) Lapisan mesoderm,
berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat
peredaran darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm,
berkembang menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan.
2. Fase pascaembrionik, merupakan pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu
dewasa.
Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Beberapa jenis hewan yang lain mengalami
metagenesis.
1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan
bentuk dari satu fase ke fase berikutnya hingga menjadi organisme yang dewasa. Terdapat
dua tipe metamorfosis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna.
a. Metamorfosis sempurna
Metamorfosis
sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa
atau kepompong. Contoh metamorfosis sempurna
terjadi pada kupu-kupu, kumbang, semut, lebah, tawon, lalat, dan nyamuk. Tahapan dalam
metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.
Telur --> larva --> pupa (kepompong) --> dewasa (imago)
b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
Metamorfosis disebut tidak
sempurna apabila perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh metamorfosis tidak
sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Tahapan dalam metamorfosis tidak sempurna
adalah sebagai berikut.
Telur --> larva --> nimfa --> dewasa (imago)
2. Metagenesis (pergiliran keturunan)
Metagenesis
adalah pergiliran daur hidup antara generasi yang berkembang biak secara
seksual (generasi generatif) dan generasi lainnya yang berkembang biak secara
aseksual (generasi vegetatif). Selain pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan
tumbuhan biji, metagenesis juga terjadi pada beberapa hewan Avertebrata.Sebagai contoh ubur-ubur.
Dalam
daur hidupnya, ubur-ubur mengalami pergiliran keturunan yaitu fase polip yang
menetap di dasar perairan dan fase medusa yang dapat berenang bebas di
perairan. Polip pada ubur-ubur merupakan generasi vegetatif yang berkembang
biak secara aseksual dengan cara membentuk kuncup. Medusa merupakan generasi
generatif yang berkembang biak secara seksual dengan peleburan sel kelamin
jantan dan betina.
Diawali dengan terjadinya pembuahan, pertumbuhan dan
perkembangan manusia dibagi menjadi dua yaitu sebelum dilahirkan (embrio) dan
sesudah dilahirkan.
1. Perkembangan manusia sebelum dilahirkan (saat masih
dalam kandungan)
Pada tahap ini, terjadi proses penyempurnaan
jaringan-jaringan dan organ-organ dalam serta terjadi pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan
dan perkembangan embrio/janin/fetus selama dalam rahim dibagi menjadi tiga
tahapan utama sebagai berikut.
a. Trimester pertama, dimulai dari terbentuknya
zigot sampai janin berusia tiga bulan. Pada tahap ini, perkembangan terpusat
pada organ otak, jantung, dan paru-paru.
b. Trimester kedua, pertumbuhan terpusat pada anggota tubuh seperti kaki,
tangan, dan jari-jari.
c. Trimester ketiga, pertumbuhan telah lengkap. Ukuran tubuh sudah
proporsional seperti bayi.
Tahap perkembangan manusia
di dalam rahim berlangsung selama lebih kurang 266 hari (38 minggu atau sekitar
9 bulan). Masa kehamilan adalah masa pertumbuhan dan perkembangan fisik,
mental, dan kecerdasan bayi sebelum dilahirkan.
Terdapat beberapa hasl
yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam kandungan,
misalnya obat-obatan, makanan, alkohol, serta gas-gas yang beredar di dalam
plasenta ibu. Konsumsi alkohol, rokok, atau obat-obatan terlarang merupakan
beberapa faktor penyebab kematian janin dalam kandungan atau kelahiran cacat,
dan beberapa bayi yang selamat kemungkinan juga mengalami kekurangan berat
badan. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kesalahan dalam pembelahan sel
sehingga menyebabkan pembentukan organ yang tidak sempurna.
2. Perkembangan manusia setelah dilahirkan
Setelah kelahiran, manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang meliputi masa balita, masa kanak-kanak, masa remaja, masa
dewasa, dan masa manula.
Pada masa balita, terjadi pertumbuhan sangat cepat namun kekebalan tubuh
balita belum berkembang, karena itu balita mudah terserang penyakit. Oleh
karena itu balita memerlukan perhatian khusus.
Masa kanak-kanak adalah lanjuan dari masa balita. Pada masa ini, gigi susu
mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh, pertumbuhan jiwa relatif stabil,
daya ingat kuat, dan kemampuan logikanya mulai berkembang.
Pada masa remaja atau masa puber, manusia mengalami pematangan organ
reproduksi. Tanda pematangan organ reproduksi pada anak laki-laki bisa
diamati dari perubahan suara dan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh. Pada anak
perempuan tanda pematangan organ reproduksi adalah pembesaran buah dada dan menstruasi. Selain perubahan alat dan anatomi tubuh, remaja juga mengalami perubahan kejiwaan,
seperti mulai tertarik dengan lawan jenis, memerhatikan penampilan, suka meniru
idola, dan tidak mau diperlakukan seperti anak kecil.
Masa dewasa dimulai pada usia 18 tahun. Pada masa dewasa, secara biologis manusia
memiliki kesiapan bereproduksi dan secara psikologis memiliki kesiapan dan
kematangan mental. Kemudian manula dimulai pada usia 40 tahun, ditandai dengan
pertumbuhan sel-sel yang tidak secepat pengausan sel-sel sehingga terjadi
kemunduran fungsi organ-organ tubuh. Organ tubuh yang sering mengalami
kemunduran adalah mata, telinga, dan pendengaran.
hadeuh.. cp punya cara biar tulisan a rapi... gak macam nie
BalasHapus